The Last Category : Memento (Benda Kenangan)

Marie Kondo mengkategorikan benda kenangan sebagai kategori terakhir, karena jika kita bersentuhan dengan benda-benda ini dapat diramalkan kita akan mengalami melow, sesak dan tanpa sadar akan meneteskan air mata entah bahagia entah sedih. Kalau air mata sudah menetes alamat lama beberesnya hehehehehe

Ketika masuk kategori ini saya baru sadar ternyata tidak banyak barang kenangan saya selain foto nikah, foto ayah saya yang sudah meninggal, buku karya teman, koleksi gantungan kunci serta koleksi donal bebek. Saya dulu memiliki niatan ingin membuat semacam kolase yang berisi tiket kendaraan, tiket wisata, foto dan lain-lain. Namun, niatan sebatas angan-angan, tiket terbuang, jarang foto, apa yang mau ditempel kalau begitu adanya.

Album Foto Babe
Tidak lama setelah babe (saya memanggil ayah saya dengan sebutan babe) meninggal, saya mengumpulkan semua foto-foto babe dan membuatkan 1 album foto full berisi babe dengan segala kenangan didalamnya. Kena saya melakukan hal demikian? Karena saya dekat sekali dengan ayah saya secara emosional, lebih dekat jika dibandingan dengan ibu saya yang lebih saya dengan kakak laki-laki dan adik laki-laki saya. Jadi, ketika ayah saya meninggal saya seperti hilang pegangan. Untuk menguatkan saya, saya membuat album foto ini.
Frame foto + Album Foto


Saya ketika menikah mendapat hadiah album foto yang bagian depannya berfungsi sebagai frame. Dan saya pun masih mengisi album foto ini dengan foto-foto ayah saya yang tidak muat di album foto yang pertama. Karena album foto ini bentuknya biasa, saya tidak mengotak atik. Hanya memasukkan foto secara asal.

Kartu Ucapan

Memento berikutnya adalah kartu ucapan. Saya senang membaca kartu-kartu yang ditujukkan kepada saya. Ketika kemarin beberes kertas, saya menyingkirkan kartu-kartu ucapan yang tidak spark joy dan menyimpan kartu ucapan pernikahan kami dan kartu ucapakan ulang tahun ke 17 saya, karena hanya pada usia itu ulang tahun saya dirayakan. Saya menempelkan kartu tersebut di kertas warna warni yang nanti akan saya jilid spiral agar lebih enak dipandang.

Koleksi Donald Bebek
Yang ketiga saya bereskan adalah koleksi donal bebek saya, mulai dari pensil, pulpen, penggaris, penghapus, gantungan kunci dan lain-lain. Kenapa tidak saya rapihkan dengan serius karena saya ada niatan untuk melepaskannya, namun tidak dalam waktu dekat ini. Sebelumnya koleksi ini saya letakkan di kardus, sekarang saya pindahkan ke box yang bergambar donal bebek juga agar lebih spark joy.

Koleksi Gantungan Kunci 1
Koleksi Gantungan Kunci 2
Yang terakhir  adalah gantungan kunci. Saya mengoleksi gantungan kunci dari daerah-daerah yang teman dekat saya kunjungin. Dengan melihat gantungan kunci tersebut seakan-akan saya bisa membayangkan saya yang berasa disana. Gantungan kunci yang pertama saya letakkan di dalam meja tamu. Sengaja saya membeli meja tamu tersebut dengan niatan untuk display dari koleksi saya. Karena saya merasa terlalu biasa meja model tersebut hanya diisi oleh kerang dan teman-temannya. Sisa dari gantungan kunci tersebut saya gantung di kotak obat hadiah pernikahan saya yang tidak terpakai beserta koleksi hadiah-hadiah perjalanan dari teman-teman saya. Mulai dari dompet, pin, hingga tas kecil.

Jika dihubungkan dengan "Joy Sensor" saya merasa makin kesini saya semakin cepat memutuskan apa saja yang ingin saya simpan. Membuat waktu saya lebih cepat dalam memilah, namun juga membuat saya makin saklek jika saya sudah sayang terhadap suatu barang, saya tanpa berpikir panjang akan langsung menyimpannya. Saya sampai saat ini masih berproses karena kesempurnaan tidak dapat diciptakan dalam sekali tepuk. Namun saya sudah mulai banyak menimbang jika ingin membeli suatu barang, apakah ini saya butuhkan, spark joy ga? Tidak jarang saya tidak jadi membeli sesuatu karena merasa belum butuh-butuh banget.

#vhiroespoenyacerita
#task10
#shokyuuclass
#konmariindonesia
#konmarimethod


Posting Komentar

0 Komentar