Setelah kami bertukar jurnal dan video call Jum'at lalu, ternyata kami memiliki banyak kesamaan. Mulai dari bermasalah dengan waktu dan diri sampai sama-sama memiliki anak balita yang sedang aktif-aktifnya. Hal ini lah yang membuat kami galau, memilih karier atau buah hati tercinta. Keputusan mba Mustika terhitung berani dengan mengurangi jadwal merias dan lebih banyak membersamai anak. Itu keputusan yang sangat berat namun sepadan dengan melihat anak-anak yang dekat dengan orang tua. Masalah tidak selesai sampai di situ saja, masalah lain pun bermunculan. Mulai dari pekerjaan domestik yang tidak ada habis-habisnya, keinginan merias yang begitu sampai mati gaya ketika membersamai anak. Berikut ini problem statement dan akar masalah yang membuat mba Mustika galau-galau.
Manajemen diri dan manajemen emosi seperti menjadi masalah banyak ibu-ibu dengan anak balita. Kerjaan yang tidak selesai, rumah yang tidak pernah rapih sampai kehabisan ide main apalagi ya. Hal ini tidak tidak disiasati dapat membuat suasana rumah menjadi panas. Saya pun saat ini mengalami hal tersebut. Belum lama ini saya mengikuti pendampingan manajemen waktu dan diri yang dilakukan oleh co housing Maudi. Banyak insight yang saya dapat, dan saya ingin berbagi dengan mba Mustika.
Manajemen diri dan manajemen emosi seperti menjadi masalah banyak ibu-ibu dengan anak balita. Kerjaan yang tidak selesai, rumah yang tidak pernah rapih sampai kehabisan ide main apalagi ya. Hal ini tidak tidak disiasati dapat membuat suasana rumah menjadi panas. Saya pun saat ini mengalami hal tersebut. Belum lama ini saya mengikuti pendampingan manajemen waktu dan diri yang dilakukan oleh co housing Maudi. Banyak insight yang saya dapat, dan saya ingin berbagi dengan mba Mustika.
Hal yang pertama adalah kita harus menyadari peran kita sebagai istri dan anak, hal ini sudah disadari oleh mba Mustika sehingga mba mustika memilih kembali dirumah daripada menuruti keinginannya untuk berkarier diluar. Hal ini membuat saya salut. Karena dengan kembali ke rumah sebagai prioritas, mba Mustika sudah membuka satu pintu kebaikan untuk mba dan keluarga. Masalah-masalah yang timbul setelahnya menjadi kecil karena kita sudah memiliki goal yang jelas dan terarah.
Selain itu, ibu sebagai garda depan haruslah bahagia terlebih dahulu agar kebahagiaan itu menular ke seluruh penghuni rumah. Banyak cara dalam memulai hari agar dengan baik agar sepanjang hari mood kita tetap terjaga. Beberapa tips berikut dalam mba Mustika adopsi sesuai kebutuhan yang sudah saya rangkuman dari berbagai buku, pelatihan serta curhat kepada teman-teman. Tips nya yaitu :
- Mengenai manajemen diri, mba Mustika memulai hari dengan membuat jurnal syukur. Jurnal syukur adalah kita merinci apa saja hal-hal yang membuat kita bersyukur saat ini. Seperti memiliki anak yang sehat, makanan tersedia, suami yang baik bahkan sampai kita bisa tertidur dengan nyenyak semalam bisa ita masukkan ke dalam jurnal syukur. Bentuknya bisa diucapkan dalam hati, dilafalkan bahkan ditulis di notebook. Saran saya sebaiknya ditulis di notebook agar ketika mba Mustika mengalami masa-masa sedih dan capek ketika mba Mustika membersamai anak, mba Mustika dapat membaca ulang jurnal syukur tersebut. Notebooknya tidak usah yang khusus, dapat menggunakan notebook yang sering dibagikan dari kantor ketika Tahun Baru tiba. Tinggal kita hias dengan stiker atau gambar yang kita inginkan.
- Senyum 20 detik. Senyum 20 detik di pagi hari sebelum kita berjibaku dengan urusan domestik terbukti ampuh dalam menaikan mood. Jika pagi-pagi mood ibu sudah baik, insyaAlloh sepanjang hari akan lebih mudah menjalaninya.
- Akses kuota yang mudah bisa kita manfaat untuk mengikuti channel-channel youtube tentang bermain serta manajemen diri. Mulai dari kegiatan montesori untuk usia tertentu, membuat mainan dari kardus sampai mengikuti kelas pak Asep Hairul Gani seorang psikolog pun bisa mba Mustika ikuti dari dirumah tanpa harus meninggalkan anak.
- Membaca buku pun dapat menjadi salah satu solusi. Mulai dari buku Rumah Main Anak, buku tutorial membuat mainan dari kardus sampai buku-buku manajemen diri pun banyak dijual. Pandemi ini membuat banyak kemudahan dalam berbelanja online. Buku manajemen diri yang saya rekomendasikan adalah buku Forgivness karya pak Asep Hairul Gani yang berisi tentang bagaimana kita memaafkan dan mencintai diri sendiri sebelum kita memaafkan dan mencintai orang lain. Buku-buku tentang hidup minimalis pun sedikit banyak membahas tentang manajemen diri.
- Untuk manajemen waktu mba Mustika dapat mencoba teknik pomodoro yang berasal dari Italia. Teknik ini mengajarkan agar kita fokus pada 1 kegiatan. 1 kegiatan dilakukan selama 25 menit tanpa terdistraksi apapun lalu istirahat 5 menit. Jika belum selesai teknik tersebut bisa diulang sampai 4x. Lebih dari itu sebaiknya dijadwalkan ulang karena itu tandanya tugas kita terlalu berat atau banyaj. Awalnya pomodoro ini dilakukan untuk belajar tentang sesuai namun banyak orang menggunakannya untuk melakukan sesuatu. Saya sering menggunakan teknik ini ketika melakukan pekerjaan rumah. Distraksi hape merupakan sumber masalah, jadi ketika kita sedang menggunakan pomodoro, solusinya bisa dengan mematikannya atau menghentikan paket data sementara waktu.
- Menjadi ibu dengan 2 anak jangan sampai mba Mustika kehilangan me time. Jika waktu untuk merias di luar semakin berkurang. Mba Mustika dapat mencoba menjadi beauty vlogger atau beauty blogger sehingga mba Mustika dapat melakukan me time tanpa harus ke luar rumah. Jika belum bisa di channel youtube mba Mustika dapat membuatnya di akun tiktok yang saat ini sedang viral. Mulai sari hal-hal kecil yang ingin kita bagi seperti tutorial make up natutal, make up ke kampus, make up 5 menit jadi bahkan mba Mustika dapat berbagi tips-tips ber make up. Pasti banyak pengungjungnya nanti, aamiin.
- Mengikuti komunitas atau kelompok sesuai dengan permasalahan kita juga bisa dilakukan agar kita tidak merasa sendiri. Biasanya komunitasa-komunitas tersebut tidak akan sungkan saling sharing tentang apapun.
#vhiroespoenyacerita
#umpanbalik1
#identifikasimasalah
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
0 Komentar