Berjumpa dengan mba Wiwi Wisudawati membawa ingatan saya melayang ke kelas Bunda Produktif karena leader saya mba Marfa dan teman saya 1 CH berasa dari provinsi yang sama yaitu Banten. Banten kota yang memiliki banyak makanan khas namun entah kenapa setiap ikut suami pulang kampung tidak pernah saya jumpai. Satu lagi wishlist saya jika berkunjung ke Banten, selain kulineran yaitu meet up dengan mba Marfa, mba Hasanah dan Mba Wiwi.
Membaca identifikasi aksi mba Wiwi membuat mata saya berbinar. Mba wiwi memiliki tim yang diberi nama Bunda Piara. Entah apa filosofi dari nama tersebut saya belum berbincang lebih jauh. Binar saya tercipta ketika saya melihat jurnal emosi pada halaman terakhir jurnal beliau. Terlintas di pikiran saya menemukan salah satu kandidat untuk collabs dimasa depan. Karena jujur terkadang masih banyak di sekitar saya terutama emak-emak yang masih suka rungsing tapi bingung karena apa. Jadi bisa dibilang hati kesel tapi ditanya kesel kenapa tidak bisa menjawabnya.
Isi jurnal mba Wiwi menggambarkan tentang langkah-langkah bagaimana mba Wiwi dan tim bergelut dengan emosi, penamaan emosi hingga mengenalkan emosi kepada anak. Identifikasi aksi yang mba Wiwi jabarkan pun tergambar dengan jelas, tinggal menunggu eksekusinya. Namun terbersit rasa kecewa ketika saya membaca dibagian bonding dengan anak pra dewasa. Mungkin anak-anak mba Wiwi dan tim berkisar usia pradewasa. Tetapi sebagai ibu yang memiliki anak di usia "terrible two" saya juga membutuhkan cara-cara merelease emosi yang terkadang seperti harga emas menjelang lebaran yaitu cepet naik namun lama turun. Semoga mba Wiwi dan tim bisa membagikan kisah-kisah selama mba Wiwi merelease emosi sebagai masukan kepada kami-kami diluar tim Bunda Piara.
Kalau boleh saya request, bagaimana jika penamaan emosi dibuat dalam bentuk infografis, atau dalam bentum cerita dengan boneka tangan atau wayang tokoh sehingga kami dapat melakukan ATM yang disesuaikan untuk anak balita karena penamaan emosi perlu diperkenalkan sedini mungking agar anak dapat merelease emosi dengan cara yang baik. Semangat terus mba Wiwi dan tim Bunda Piara. Saya sangat menantikan aksinya karena walaupun banyak buku, artikel ataupun jurnal tentang emosi namun kisah-kisah yang dibagikan oleh orang-orang yang kami kenal akan lebih mengena sehingga kami tidak merasa sendiri terutama dalam menghadapi orang yang suka toxic positivity dimana orang tersebut seperti berempati namun ternyata hanya menabur garam diluka, perih.
(Template menyusul setelah laptop neneng sembuh, neneng kudu nabung dulu karena yang rusak harddisk)
#vhiroespoenyacerita
#sistemumpanbalikmateri5
#identifikasiaksi
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia
0 Komentar