Scale Up Impact

Memasuki bulan Desember itu berarti semakin dekat dengan selebrasi tapi itu juga berarti masa perkuliahan di kelas Bunda Salihah juga berakhir. Ada perasaan sedih karena merasa belum maksimal belajar namun juga ada perasaan lega karena telah melewati 1 tahap meskipun harus tertatih-tatih dan senam jantung setiap dateline menjelang.

Scale up impact pada tim Rubi belum sebesar yang dilakukan teman-teman. Namun sangat tidak bijaksana jika kita terus membandingkan pencapaian team kecil kami dengan team lain. Saya percaya selalu ada kesempatan kedua dalam hidup ini selama kita mau berusaha. 

Jika ditanya apakah saya layak lulus dalam kelas Bunda Salihah saya akan menjawab iya saya layak lulus walaupun itu dengan nilai yang pas-pasan. Karena saya sudah berusaha menyelesaikan semua tugas tanpa bolos 1 kalipun. Saya mengikuti semua kegiatan, perkuliahan dan event tepat waktu tidak pernah izin ataupun meminta dispensasi seberat apapun kondisi saya di dunia nyata. Jika saya dinyatakan tidak lulus itu merupakam qodarulloh dan saya menyadari usaha kerja keras saya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh tim dosen.

Selama 6 bulan saya belajar, selain ilmu perkuliahan saya belajar banyak hal yang banyak membantu saya dalam menapaki hari-hari yang kadang terasa berat. Sempat terlintas di hati ini mundur dari perkuliahan karena energi yang terkuras, teman-teman yang slow respon, tekanan dari team lain yang masyaAlloh canggih-canggih kegiatannya. Namun, saya percaya Alloh mentakdirkan kami berenam bersama karena kami akan saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalam diri. Saya meneguhkan tekad untuk memulai lembaran baru dengan teman-teman satu tim, dengan semangat baru. Hal ini pula yang membuat saya memberanikan diri untuk bertanya kepada teman satu tim yang bukan dari kelas Bunda Salihah, karena sibukan beliau dikelas Bunda Sayang seperti cukup menguras tenaga dan pikiran sehingga beliaun hanya menjadi silent reader di dalam team. Semoga dikelas yang baru yaitu kelas Ekosiste Ibu Pembaharu kami memiliki energi yang berlimbah untuk bisa berbagi dan memberikan solusi kepada lingkungan sekitar kami, minimal lingkungan keluarga. Berikut ini video perjalanan tim Ruang Bicara (dari hati) selama mengikuti perkuliahan Bunda Salihah klik disini

Oya video, eflyer serta template yang bertebaran di blog saya selama perkuliahan ini dibuat oleh mba Maharani regional Jogjayakarta, terima kasih ya mba atas karya-karyanya. Terima kasih juga untuk mba Widya selaku leader kami, yang sabar ya mba menghadapi saya yang moodyan. Terima kasih juga untuk mak Digi dan mba Tika atas ide-ide cemerlangnya di saat injury time. Terimakasih kepada mba Ida selaku junior dalam tim, semoga dengan bergabung di tim kami mba Ida mendapatkan banyak manfaat. Last but not least saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada diri saya sendiri karena sudah mampu bertahan selama 6 bulan ini, mampu berdiri tegak menyemangati teman-teman disaat teman-teman down, pontang panting menghubungi narasumber agar bisa mengadakan kulwap serta tidak rewel jika menemukan hal-hal mengganjal selama diskusi. Thank me very much, kamu hebat virni. Portofolio sepanjang saya mengikuti perkuliahan Bunda Salihah dapat di klik disini

#vhiroespoenyacerita

#scaleupimpact

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia

Posting Komentar

0 Komentar