"Ruh-ruh itu seperti tentara yang berkumpul saling berhadapan. Maka yang saling mengenal (mencocoki) darinya akan saling bersatu dan yang berbeda akan saling berseteru.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya no. 2638 dari sahabat Abu Hurairah)
6 bulan bersama. Menyelesaikan 8 tantangan dan 3 event bersama bukanlah lah yang sebentar dan mudah. Jam gadget yang tidak sama. Kesibukan di dunia nyata yang menumpuk serta rasa malu untuk memulai pembicaraan menjadi sedikit kesamaan dari banyak hal yang sama diantara kita berenam. Termasuk baru panas ketika menjelang dateline jurnal. Namun, bersama-sama mengalahkan ego demi kemajuan tim bukanlah hal yang mudah. Tertatih-tatih memenej diri agar tugas domestik dan tugas publik bisa selaras ditambah tugas tim yang membutuhkan perhatian khusus. Bisa berdiri ditangga ini hanya bermodalkan kacamata kuda (melihat pergerakan tim lain) dan meneguhkan hati "kita akan bisa lulus" bersama merupakan bahan bakar untuk terus melangkah ketika hati sudah ingin menyerah.168 hari bersama membuat kami terkadang dapat saling membaca pikiran teman satu tim saking kompaknya. Kekompakan ini akan semakin meningkat menjelang dateline jurnal. Tidak ada yang saling menjatuhkan. Tidak ada yang senang show up. Kami kompak dan saling back up karena kekurangan teman merupakan kekurangan tim juga. Karena fokus kita lulus bersama tanpa ada yang tertinggal. Tugas-tugas dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab, bukan karena ingin dipandang wah oleh leader namun karena ini adalah tugas saya yang harus dikerjakan hingga selesai. Terima kasih teman-teman sudah banyak menutupi kekurangan saya sehingga saya tetap bisa terus melangkah tanpa merasa takut ditinggalkan.
Jika ditanya apa moment bahagia selama menjadi bagian dari tim Rubi? Saya akan dengan lantang bilang semua moment membahagiakan. Saya menemukan teman-teman yang memiliki permasalahan yang sama sehingga saya tidak merasa sendiri. Saya menemukan insight baru selama mengikuti 4 kulwap yang diadakan oleh tim. Saya bisa bertanya tentang banyak hal kepada tim mengenai kegalauan saya. Terima kasih teman-teman karena sudah memberikan warna baru dalam kehidupan saya.
Sebagai manusia, kami pun tidak luput melakukan kesalahan-kesalahan. Saya pribadi pernah ketiduran ketika kulwap berlangsung sedangkan posisi saya saat itu sebagai penghubung narasumber. Alhamdulillah narasumber sudah berasa di wag karena saya pun lupa meremove pada kulwap sebelumnya. Kesalahan-kesalahan yang terjadi menurut kacamata saya hanyalah kesalahan kecil yang semuanya bermuara kami memiliki sifat malu dan tidak enakan untuk mengajukan sesuatu atau mengemukakan pendapat. Kami saling menunggu teman dalam menyampaikan usulan lalu sama-sama mengoreksi jika ada yang belum pas. Silent reader berjamaah istilah kerennya. Semoga kedepannya kita bisa lebih aktif dan membuang rasa malu salah demi kemajuan tim. Sering-sering ngobrol lagi biar makin erat bondingnya ya gaes.
Melakukan peer assesment bukanlah hal yang mudah. Untuk melakukan ini saya membutuhkan satu porsi telur ceplok, satu bakwan serta dua buah es untuk menenangkan jantung. 24 pekan bersama membuat saya sedikit banyak melihat karakter-karakter unik dalam diri teman-teman. Sang leader mba Widya memiliki karakter pemalu, namun cepat mengambil keputusan ketika keadaan mendesak, cerdas namun tidak percaya diri. Selalu ingin resign dari jabatan leader karena merasa tidak melakukan apapun. Padahal mba Widya sering menjadi tameng kami semua jika berhadapan dengan tim lain. Terima kasih mba Widya untuk semua yang sudah mba lakukan untuk tim. Rasa tidak percaya diri akan kemampuan mba Widya hanya sebatas perasaan mba saja. Mba Widya memiliki banyak potensi yang dapat kami lihat namun mba widya belum merasakannya.Mba Dian Giza atau yang biasa dipanggil Digi merupakan anggota tim yang terdepan dalam update informasi dan tugas. Kalau mba Digi sudah memposting sesuatu di wag hal ini langsung mengguncang ketenangan grup. Maklum tipikal anggota Rubi slow semua hahahaha Hal ini yang menyebabkan kami mengandalkan mba Digi dalam urusan medsos. Disaat Questival berlangsung, 3 hari berturut-turut diminta untuk membuat reel di Instagram, mba Digi yang katanya pemalu maju seorang diri demi kami semua dapat mengikuti event tersebut. Terima kasih mba Digi atas semua yang mba sudah lakukan untuk tim Rubi.
Lain mba Widya, lain mba Digi lain lagi mba Maharani. Dari kami berenam hanya mba Maharani yang memiliki profesi di ranah publik. Disaat siang hari kita berdiskusi mba Rani melakukannya disela-sela mengerjalan tugas kantor. Walaupun mba rani memiliki kesibukan banyak menumpuk namun desain template dan eflyer kulwap mba Rani tidak pernah failed dimata kami. Selalu bagus dan eye catching. Namun dibalik desain yang bagus mba Rani terkadang suka lupa untuk mengerjakan jurnal kalau tidak diingatkan. Hal hasil mba rani pernah tidak mengerjakan satu jurnal review yang sempat membuat posisi mba rani tidak aman. Selain itu mba Rani sepertinya memiliki sifat yang praktis sehingga jurnal yang dihasilkan selalu minimal. Itu yang membuat saya pernah ditanyakan oleh buddy mba Rani yang kebetulan warga Bekasi. Ayo mba Rani weekly plannernya dikerjakan lagi agar tidak ada tugas yang terlupa serta berlatih menuangkan pemikiran agar jurnalnya tidak minimalis lagi. By the way terima kasih templatenya ya mba. Template mba Rani membantu saya disaat laptop saya mati suri. I really love your design.
Mba Tika seorang ibu rumah tangga yang jago masak termasuk yang silent reader akut. Namun, ketika kami mentok dalam diskusi mba Tika langsung menunjukkan taringnya. Mengeluarkan pendapatnya yang terkadang kami tidak terpikirkan. Mba Tika ibarat kata adalah dessert yang manis dalam setiap template kita. Tanpa banyak kata jebret kita langsung menyepakati banyak hal. Terima kasih mba Tika karena sudah membantu menemukan jalan disaat kami mentok diskusi. Obat SR nya jangan lupa diminum biar ga keseringan SR hehehehehe
Mba Ida satu-satunya anggota diluar kelas Bunda Salihah. Beliau baru memasuki kelas Bunda Sayang. Mba Ida pun termasuk sebelas-dua belas dengan mba Tika kalau masalah SR. Namun SR mba Ida lebih kepada tidak memahami materi karena tidak dapat menyimak live secara langsung dan kami menjelaskan kepada mba Ida nya pun sering random. Namun, tugas yang diberikan kepada mba Ida selalu dikerjakan dengan baik padahal mba Ida juga disibukan mengurus balita dan sedang mengikuti perkuliahan Bunda Sayang yang tugasnya tidak sedikit. Terima kasih mba ida atas kerelaannya mengikuti arus kami.
Akhir kata saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman semua atas kebersamaan kita selama 6 bulan ini. Banyak hal yang saya dapatkan. Saya pun ingin meminta maaf kalau belum maksimal ketika menjadi anggota. Sering terbersit kita kumpul bersama disini salah satunya karena materi kampanye yang saya lakukan di Facebook. Namun saya tidak melakukan apapun untuk tim kita. Semoga teman-teman mau membukakan pintu maaf atas ketidaknyamanan ini. Saya kuatir teman-teman tidak mendapatkan solusi atas permasalahnnya. Semoga kedepannya Rubi bisa lebih berkembang dan mengeksplor banyak hal agar kita sebagai anggota tim menemukan solusi-solusi atas setiap permasalahan dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Terima kasih teman-teman atas moment-moment bahagia yang tercipta.
#vhiroespoenyacerita
#reviewMastermind
0 Komentar