Selasa ke-2 di bulan Januari 2018 ini dibuka oleh sebuah video perkenalan dari kelompok 5. Kelompok 5 membahas tentang mendidik anak laki-laki dan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Link lengkapnya bisa klik di sini.
Diskusi
1. Saya punya pertanyaan berkaitan dengan rekan kerja saya, berhubung sy tdk punya anak lelaki. kami berkecimpung di dunia desain,sy melihat ada rekan pria usia sekitar 30thn yg tdk dekat dg ayah di masa kecilnya dan ibu yang dominan/keras/protektif sehingga rekan sy ini menjadi lemah dlm berfikir,memilih dan memutuskan persoalan hidupnya pun utk kasus2 sederhana. kl dikaitkan dg pembahasan innerchild kemarin, sptnya ada innerchild yg blm tuntas. Mohon saran dari teman2 bunsay kel 5 kira2 apa yg harus sy lakukan? (Anandita)
Jawab:
Dalam pengasuhan ada yang di sebut sindrom fatherlessness( anak merasa kehilangan sosok ayah dalam kehidupannya) walaupun secara wujud nyata ada...
Hal ini saja bagi anak lelaki akan menimbulkan masalah diantaranya
- anak kehilangan rasa aman
- lebih mudah depresi
- anti sosial
- mudah terpengaruh( plin plan)
- mentalnya broken dll
Apalagi kekosongan hatinya itu di per parah dengan ibu yang dominan dan protektif yang segalanya di setir ibu,di putuskan ibu...sehingga sang anak tidak terbiasa memecahkan masalahnya sendiri, Sebenarnya inti permasalahannya adalah pada pola asuh dan ketidak seimbangan dalam pengasuhan yang telah terbentuk jadi konsep diri. Untuk merubah konsep diri ini butuh terapi sungguh sungguh dan konsisten...bahkan jika sangat mengganggu butuh di tangani ahli, Karena faktor usia yang tidak muda lagi, 30 tahun, mungkin proses perubahan akan berlangsung agak lambat dan lama. Namun tidak ada yang tidak mungkin, insyaa Alloh ☺ Langkah awalnya, bisa belajar membiasakan mencari solusi secara mandiri untuk hal-hal yang bersifat pribadi. Hargai setiap perubahan kecil. Bangkit saat terjadi kesalahan atau kegagalan.
2. Bagaimana cara memaksimalkan pengasuhan sosok laki-laki dalam hal ini seorang ayah terhadap anak laki-lakinya jika dalam 24/7 perbandingan interaksi dengan sosok perempuan jauh lebih banyak dan lebih dominan dibanding dengan sosok laki-laki atau ayahnya? (Tata)
Jawab :
Mba Tata, kondisi seperti ini mungkin di alami orang tua yang LDR, atau ayah yang bekerja seharian. Kami termasuk yang mengalaminya. Mba Tata, dalam pengasuhan yang utama adalah kebersamaan yang menumbuhkan kelekatan hubungan orang tua dengan anak. Dengan kedekatan emosional, seorang anak tahu kemana ia harus berlari saat menghadapi masalah. Tentu saja, kita mengharapkan ia berlari pada kita, orangtuanya. Sejak bayi hingga baligh, keberadaan orangtua menjadi hal penting bagi anak. Ketiadaan salah satu, akan mempengaruhi anak. Kelekatan anak dengan orang tua tidak selalu diartikan berdasarkan frekuensi kehadiran. Tapi kualitas waktu yang berkesan, dapat membangun kedekatan dengan anak.
Sejauh ini, kami menyikapinya dengan meningkatkan waktu berkualitas bersama ayah. Pada waktu tertentu, kami mengadakan "hari bersama ayah". Pada hari itu, anak menghabiskan waktu, beraktivitas yang disukai dan diinginkannya HANYA bersama ayah seorang. Tanpa ibu maupun adik atau kakaknya. Kegiatannya bisa sekedar bersepeda ke tempat-tempat baru, berenang atau sekedar membeli buku. Pada saat seperti itulah upaya ayah mengganti waktu yang hilang saat tidak bersamanya. Dan ternyata anak-anak pun senang. Karena pada hari itu, ayah hanya miliknya seorang ☺Mba Tata mungkin punya cara tersendiri untuk membuat "quality time" anak dan ayah. Memang, idealnya seorang ayah harus hadir bagi anaknya dari segi fisik,emosional dan spiritual
Namun ketika berhadapan dengan situasi yang tidak ideal seperti LDR diatas ataupun karena kesibukan pekerjaan, yang membuat sang ayah jarang interaksi secara fisik maka sang ayah harus hadir secara emosional dan spiritual
Jika kita menengok siroh,nabiyulloh ibrahim AS . Beliau juga adalah ayah yang tidak full mendampingi ismail secara fisik...tapi kok Ismail tetap tumbuh jadi anak yang terjaga fitrahnya bahkan jadi nabi. Salah satu yang di ceritakan nash nash yang shohih adalah karna Ibrahim memiliki visi misi jelas buat keluarganya yang di komunikasikan bersama bunda Sarah dan bunda Hajar dan visi misi itu tercantum dlm doa nabi Ibrahim pada rabbnya. Ibrahim mendelegasikan pengasuhan anaknya pada ibu yang terjaga fitrahnya,dan komunitas yang baik dalam hal ini suku jurhum
Selamat merileks dn optimis selalu tuk kita semua. Selamat mencoba ☺☺
3. Anak sy laki 9th. Kalo sy perhatikan dia tipe anak yg tdk suka keributan dalam artian jika ada temannya yg berantem dia menjauh. Dia jg kalo berantem ma adek"nya dia mengalah pd akirnya.
Dia jg kalo berantem ma temannya dia memilih untuk diam dan menerima meskipun kadang dia tdk salah. Kalo dia cerita k sy,sy yg geregetan knp tdk membela diri. Saya hanya bs peluk dia.
Bagaimana sy menyikapinya ya bun? (Vivi)
Jawab : Mba Vivi, anak usia 9 tahun sedang berada pada masa menjalin pertemanan. Mungkin bisa ditanyakan alasannya kenapa tidak mau terlibat dalam keributan. Kalau memang pernah sampai di bully, mungkin ini yang menjadi alasan menjauhi keributan, mba.
Pengalaman tidak menyenangkan.
Diskusi ini ditutup dengan sebuah viedo yang dapat diklik disini dan video dibawah ini.
#vhiroespoenyacerita
#harike-5
#Tantangan10hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitas
0 Komentar