Seperti Hutang, masalah motorik pun harus dituntaskan

vhiroespoenya.blogspot.com, - Seperti Hutang, masalah motorik pun harus dituntaskan

Rabu, 2 pekan yang lalu sekitar akhir bulan Februari saya berkesempatan mengikuti kelas Kuliah via Whatsapp dengan tema Tuntas Motorik. Tema ini selalu menarik untuk saya ikuti karena secara pribadi saya masih memiliki tugas-tugas perkembangan motorik yang belum tuntas. Namun apa daya karena usia yang terbilang melewati sweet seventeen membuat saya sering mengabaikannya. 


Awal Mengenal Tuntas Motorik

Tuntas motorik pun mulai mengusik saya ketika awal tahun 2020 Zia berusia 5 bulan belum dapat tengkurap. Awalnya saya menganggap hal biasa namun memasuki usia 6 bulan belum ada perubahan. Hal ini mengantarkan saya untuk mengikuti kembali workshop online yang dilakukan selama 4x pertemuan dengan narasumber ibu Ani Ch selaku penulis buku Tuntas Motorik. Banyak insight yang saya ambil terutama ketika ibu Ani menjelaskan salah satu penyebab Zia terlambat motoriknya adalah nenek dan eyang yang terlalu sering menggendong dan kami sebagai orang tua tidak sering menstimulasinya. Akhirnya bu Ani juga memberikan tips-tips bagaimana menstimulasi bayi seusia Zia. Alhamdulillah Zia dapat tengkurap pada usia 7 bulan, merangkak usia 10 bulan dan berjalan pada usia 13 bulan. 


 Setelah 2 tahun berlalu Ani pun mengadakan kelas kembali. Kelas Kulwap ini bisa dibilang pra kelas sebelum kelas zoom dilaksanakan. Motivasi saya  mengikuti kelas ini agar tahu bagaimana cara menstimulasi Zia yang aktif dalam memasuki dunia sekolah. Jujur saya tipe pembelajar yang harus recall berkali-kali agar paham. Selain itu saya ingat perkataan ibu Ani yang apabila seorang anak tuntas motoriknya maka anak akan mudah mempelajari hal-hal baru serta memiliki konsentrasi yang baik.


Kulwap Tuntas Motorik

Kulwap yang diadakan selama satu jam benar-benar daging semua. 12 pertanyaan dari ibu-ibu yang konsen terhadap perkembangan anak terjawab sudah. Tips-tips yang diberikan pun hal-hal yang bisa para mama lakukan dirumah. Namun dengan mengikuti kulwap ini bukan berarti para mama bisa melakukan self diagnosis. Karena tidak semua masalah anak yang timbul akibat dari tidak tuntasnya motorik, bisa saja karena anak memiliki penyakit yang belum terdeteksi, atau lingkungan yang tidak mendukung. 


Sebagai contoh sebuah kasus seorang ibu menanyakan tentang anaknya yang berusia 3 tahun 8 bulan masih gagap bicara sedangkan anak-anak lain seusianya sudah lancar berbicara. Bu Ani pun menjelaskan bisa saja anak yang masih gagap ketika fase MPASI kurang tersimulasi otot mulutnya sehingga ketika waktunya anak berbicara otot sekitar mulut masih kaku, bisa juga karena anak tidak terbiasa diajak berbicara sehingga kosakat anak sedikit atau artikulasinya ketika salah tidak dibenarkan. Namun tidak menutup kemungkinan adanya gejala neurologis seperti autisme dan ADHD. Hal ini harus melalui serangkaian tes dan dilakukan oleh yang ahli. Serta tidak menutup kemungkinan anak yang gagap atau lamban bicara memiliki gangguan pendengarn dimana hal ini berkaitan erat antara pendengaran dengan berbicara. Untuk itu bu Ani menekankan pentingnya orang tua mengetahui tahapan perkembangan anak terutama motorik dan anak boleh terlambat sekitar 6 bulan untuk mengejar ketertinggalannya. Jika lebih dari itu sebaiknya orangtua berkonsultasi dengan ahlinya. Sebagai contoh bayi umumnya dapat merangkak pada usia 6-10 bulan, jika bayi usia 11 bulan belum bisa merangkak orangtua dapat menstimulasi lebih agar maksimal usia 16 bulan bayi sudah lancar merangkak. Lebih dari itu orang tua harus berkonsultasi dengan ahli penyebab anak belum merangkak, apakah karena kurang stimulasi, apakah karena kegemukan, atau ada gangguan pada syaraf tangan dan kaki yang membuat bayi belum bisa merangkak.


Setiap Anak Unik

Satu hal yang perlu diingat, setiap anak adalah unik, Termasuk dalam perkembangan dan karakter. Seorang ibu dilengkapi dengan insting untuk merasa bahwa anaknya hanya terlambat atau ada yang salah dengan anak tersebut. Mengikuti kulwap semacam ini membantu saya menjadi lebih tenang dalam menhadapi perkembangan Zia, maklum anak pertama semua serba baru dimata saya. Ketika ada hal yang janggal pun saya tidak panik karena saya tahu apa yang harus saya lakukan. 


Tuntas Motorik Ketika Dewasa

Bagaiman jika motoriknya belum tuntas ketika sudah dewasa? Ya harus dituntaskan. Kan tidak mungkin kita akan nyaman hidup dengan mudah menghancurkan barag ketika menggenggam, mudah jatuh ketika berjalan, sulit konsentrasi. Cara menuntaskannya ketika bayi dan anak-anak mulai dari belajar menggenggam, merangkak dan lain-lain. Tapi masa sudah seusia dewasa harus merangkak? boleh aja kalau mau hehehe ada cara yang lebih ampuh dalam menuntaskan motorik agar tidak menjadi hutang yang berlarut-larut yaitu dengan berenang, berkuda, memanah serta bermain basket untuk yang lututnya masih oke diajak loncat-loncat. Kalau saya skip basket karena lutut saya suka protes ketika saya ajak loncat pas senam bareng ibu-ibu disanggar hehehehe. 


“Ajarilah anak-anak kalian berkudaberenang dan memanah.” (H.R. Sahih Bukhari dan Muslim).



MasyaAlloh apa yang disampaikan oleh baginda Rasulallah tidak salah. Berenang, berkuda dan memanah selain sebagai olah raga namun juga bisa sebagai saran terapi baik anak-anak maupun dewasa serta dapat meningkatkan konsentrasi yang dapat membantu anak dalam berpikir dan belajar tentang hal-hal baru. 


So, kita berkuda kemana hari ini hehehehehe

Posting Komentar

10 Komentar

  1. Jadi inget anak tetangga yang ditaruh di stroller mulu nyaris sepanjang hari karena yg ngerawat eyangnya yg udah gak kuat ngejar² anak kecil. Akhirnya pas makin gede kayak malas ngapa²in & eyangnya bingung kenapa gitu. Aku mau jawab kok kayak soteu banget, jadi cuma bisa berharap semoga diikutkan terapi tumbuh kembang di RS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ka, kalau orangtuanya tidak aware kedepannya akan semakin banyak hutang2 perkembangan

      Hapus
  2. Bagi para orangtua yang emmiliki bayi. Pengetahuan tentang tuntas motorik ini wajib punya ya. Apalagi jika sudah mendapati ada kasus pada anaknya. Semoga anak2 kita bisa tumbuh dengan sehat sesuai usia perkembangannya dan tuntas motoriknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, ya ka sudah banyak buku dan video di youtube kok ka jadi bisa observasi dirumah sebelum dibawa ke ahlinya ka

      Hapus
  3. Bagi perempuan tang sudah dan akan atau suatu hari mendanba bayi, pengetahuan tentang tuntas motorik penting ternyata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga baru tahu ternyata motorik bisa distimulasi dari dalam kandungan juga ka

      Hapus
  4. Jadi inget keponakan saya, tapi keponakan saya bermasalah di speech delay, sayangnya orangtuanya kurang peka, menganggap hal itu biasa padahal perlu diatasi dengan ilmu, kayak kulwap yang mbak ikuti, pasti membantu banget ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kunci dari perkembangan anak di orangtua ka, kalau orangtuanya tidak aware susah juga ya ka karena posisi kita hanya orang luar walaupun saudara

      Hapus
  5. Setiap anak itu unik, dan setiap ibu pasti punya insting tentang perkembangan anaknya. Nice sharing, mbaa

    BalasHapus
  6. wah tenyata bisa juga ya setelah dewasa dituntaskan motorik ini dan beneran sesuai sunnah rasulullah. aku pengen sih anakku nanti bisa les memanah biar dia punya kemampuan olahraga yang bagus

    BalasHapus