Canvas passion merupakan pemetaan apa yang akan dan harus saya pelajari selama 6 bulan ini. Sesuai dengan minat awal saya memilih matematika, bukan belajat matematika kelas berat dengan segudang rumus-rumus namun belajar matematika dasar agar anak paham kenapa jadi begini kenapa tidak boleh seperti ini. Saat ini saya sudah menjalankan passion saya selama 5 tahun namun hanya untuk kesenangan diri, tidak dengan serius belajar sehingga besar harapan saya di kelas Bunda Produktif ini saya dapat lebih menggali passion saya di bidang matematika. Dalam mengembangkan passion saya, sampai 2 tahun lalu saya sudah di tahap foster life stage service dimana saya membagikan ilmu matematika yang saya miliki kepada murid-murid sekolah dhuafa, namun dikarenakan sistem sekolah yang berubah membuat saya tidak lagi mengabdikan diri disana. Sehingga level pengembangan saya turun menjadi forefront life stage business dimana passion saya ini sudah bisa menghasilkan uang yang dapat saya gunakan untuk diri sendiri.
Impian saya saat ini mengikuti workshop matematika, dulu pernah ada workshop gasing dari Prof Yohanes Surya namun saat itu dana menjadi kendala. Tahun lalu ada workshop dari Klinik Matematika Nalaria Realistiknya Pak Ridwan di Bogor, bayar seikhlasnya akhirnya izin yang menjadi kendala karena pelatihannya selama 4 hari berturut-turut di Bogor. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut pelatihan dengan senior saya yang alhamdulillah tidak berbayar dan bisa request materi dan lokasi tidak begitu jauh dari rumah. Saat ini pelatihan tersebut sedang libur panjang dikarenakan Zia yang belum bisa saya tidak dan pandemik yang belum juga berakhir. Saya juga pernah mengikuti pelatihan My Fun Math nya teh Fat dari Bandung yang memakan waktu nyari 20 jam selama 2 hari dari jam 8 pagi hingga magrib. Dikarenakan dana juga membuat saya loncat dalam belajar, ketika saya bisa mengikuti My Fun Math jadwal pelatihan yang ada untuk level 3 baru setelahnya saya mengikuti level 1 dan level 2. Hal tersebut sukses membuat saya jetlag materi. Semoga kedepannya saya bisa mengikuti pelatihan-pelatihan matematika secara offline yang benar-benar berjenjang sehingga saya mendapatkan pemahaman yang utuh tentang materi matematika.
Sedangkan untuk softskill saya ingin belajar tentang publik speaking agar saya luwes dalam mengajar dan menghadapi orang tua murid. Selama ini saya merasakan kemampuan berbicara saya terlalu kekanak-kanakan. Ide yang ingin saya kembangkan adalah membuat Flash Card tentang penjumlahan dan pengurang sesuai dengan yang Pak Yohanes kemukakan bahwa langkah awal anak memahami pengurangan dan penjumlahan dari 1-20. Hal tersebut dikuatkan oleh buku tentang pendidikan orang Jepang yang membuat flash card untuk materi yang harus dihapal agar mudah dibawa dan dihapalkan dimana saja.
Selain projek pribadi kami juga membuat projek bersama dalam 1 cohousing yaitu membuat TIE (Tebar Inspirasi Edukasi) yaitu ebook yang berisi tentang worksheet anak dengan tema-tema tertentu yang mencakup materi matematika, bahasa Inggris dan bahasa Arab. 3 mata pelajaran tersebut diambil karena di cohousing kami terdiri dari guru baik diranah publik dan ranah domestik yang berlatar belakang 3 mata pelajaran tersebut. Tema-tema yang diambil ada 6 yaitu kemandirian, jujur, disiplin, tanggung jawab, gemar membaca dan peduli lingkungan. Langkah selanjutnya akan dibagikan tugas-tugas oleh leader kami yaitu mba Marfalah seorang guru SD di kota Serang. Pembagian tugas akan dilakukan pekan ini setelah mba Marfa presentasi di depan leader cluster. Mengapa kami ingin membuat worksheet? Hal ini dikarenakan selama BDR (Belajar Dari Rumah) banyak orangtua yang kesulitan mendapatkan worksheet tambahan untuk memahami suatu materi sedangkan jika mengandalkan worksheet dari sekolah hanya sedikit dan tidak variatif sedangkan anak membutuhkan aktivitas pembelajaran yang menarik.
#vhiroespoenyacerita
#HexagonCity
#Hexagonia
#ProjectPassion
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional
.jpeg)
0 Komentar