Pengalaman belajar KREATIVITAS di IIP

Kreatifitas. 1 kata yang selama ini masih saya cari bagaimana bentuk. Sering kali saya merasa saya orang yang tidak kreatif. Ketika rumbel IT belajar tentang eflyer dan perintilannya, saya merasa stuck dan bingung mau membuat apa. Padahal kaka Lulu tidak pernah melihat hasil saya sebagai hal yang jelek. Termasuk ketika saya memcoba membuat eflyer untuk acara rumbel boga. Saya merasa karya saya hancur padahal ga hancur2 banget juga sih, masih layak di pandang2 juga kok.

Padahal semua orang kreatif, semua orang bebas berkreasi atas tidak melanggar norma dan agama. Faktor-faktor yang menghambat kreativitas anak, yaitu :

1. Orang tua terlalu protektif
2. Orang tua terlalu memikirkan masa depan anak tetapi abai dengan kondisi anak di masa sekarang.
3. Mengirim anak ke sekolah terlalu cepat.
4. Sistem sekolah yang menyeragamkan kemampuan anak, bukan membebaskan anak mengembangkan minat dan bakatnya.

Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai orang tua dalam menebus dosa di masa lalu, yaitu :

1. Banyak memberi dorongan sehingga anak PD menjadi diri mereka sendiri.
2. Mengahargai keunikan setiap anak yang berbeda-beda.
3. Memberikan dunia untuk dijelajahi oleh anak, bukan memasukkan anak ke dalam kotak sehingga mematika kreativitas anak.

Menumbuhkan kreativitas anak bukan hanya sekedar memberikan stimulus tetapi jug memberikan contoh karena anak lebih muda menyerap dengan praktek dari oada sekedar teori belaka.

Dalam berkreativitas tidak ada yang benar mau pun yang salah, selama tidak melanggar norma dan agama semua hal adalah benar. Hal ini disebabkan karena stiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda yang diperngaruhi oleh banyak seperti, pendidikan, pola asuh, lingkungan dan lain2.

Dalam berpikir kreatif, tidak banyak yang harus dilakukan. Hanya merubah fokus dan menggeser sedikit sudut pandang kita saja. Namun terkadang mental kita belum kuat untuk menjadi sedikit berbeda dengan orang lain.

Sebelum mengembang kreativitas anak, orang tua diharapkan juga dapat berpikir kreatif. Pikiran anak2 berbeda dengan orang tua. Itulah yang harus kita tanamkan kedalam diri, sehingga ketika anak melakukan "sesuatu yang krreatif" sebaiknyan kita mengajukan pertanyaan sehingga menjadi clear alasanya dan dan tugas kita mengClarify saja mengapa anak melakukan hal tersebut. Hanya mengklarifikasi bukan mencap anak.

Cara berpikir kreatif

1. Ubah fokus
2. Geser sudut pandang
3. Don't assume
4. Outside the box thinking
5. Berani berbeda dengan orang lain selama masih on the track
6. Memaksimalkan fungsi dari sesuatu
7. Mendaur ulang apa2 yang dekat dengan kita

Tipe-tipe orang kreatif

1. Evolusi -> membangkitkan ide baru dari ide lama. Contoh : King mango, minuman kekinian yang hanya mengembangkan ide lama. Menjual jus mangga tapi tidak dengan air melainkan dengan susu dan whipcream.
2. Sintesis -> menggabungkan 2 atau lebih ide lama menjadi sebuah ide bar. Contoh : Motor Jialing, menggabungkan motor dan gerobak sehingga orang tidak cape mendorong dan dapat menampung banyak barang.
3. Revolusi -> membuat sesuatu yang baru. Contoh : Pureit, alat penyaringan air minum yang didesain kecil sehingga mudah digunakan, tidak memakan tempat dan harganya terjangkau.

Gambar apa yang anda lihat?

Sumber :

1. Ebook "Membangun Kreativitas Sesuai Fitrah", Supartinah, 2016
2. Diskusi kelas kreativitas bunda sayang Ibu Profesional, bersama fasilitator Azizah Juniarti dan Diah Soehadi, 2017
3. 
   

   Hasil perenungan tentang pola kreativitas di dalam keluarga "Vhiroes", 2017

#kelasbundasayang

#instituteibuprofesional

#thinkcreative