Resume Kulwap : Manajemen Waktu



Rabu, 26 Oktober 2021

Narasumber: Utami Sadikin (Sekjen IP)

Moderator: Tika


Manajemen Waktu 


Pada hari Rabu, 26 Oktober 2021 dikulwap kedua Tim Rubi menghadirkan narsum mba Utami Sadikin atau yang akrab disapa dengan Mba Uut. 

Dibuka dengan pertanyaan apa definisi manajemen waktu menurut kami.


Virni : Cara mengatur waktu agar To Do List kita tercapai semuanya.

Widya : Waktu yang telah kita rencanakan sebelumnya.

Dian : Pengaturan waktu sedemikian rupa sehingga apa yang ingin dilakukan atau direncanakan dapat tercapai semua.

Ran : Manajemen waktu itu bagaimana kita menjalankan aktivitas kita sesuai dengan prioritas dan tepat waktu.

Tika : Manajemen waktu itu mengatur waktu sebaik mungkin agar apa yg telah direncanakan bisa terlaksana dan kita bisa lebih produktif.

Secara garis besar definisi diatas sama mendefinisikan manajemen waktu adalah tata kelola waktunya sebaik mungkin, kalau bisa semua prioritas berjalan dengan baik, bisa tercapai dalam satu hari dan semua dalam kondisi yang aman terkendali.

Arti Manajemen Waktu berdasarkan KBBI adalah proses pengendalian waktu berdasarkan suatu rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan telah dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan- kemungkinan yang kemudian harus dilakukan pengontrolan dalam prosesnya agar maksimal.



Kata kunci dari pengertian diatas adalah:

  1. Pengendalian waktu

  2. Serangkaian kegiatan yang direncanakan

  3. Mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan artinya ada 1 atau 2 hal yang kadang akan mempengaruhi to do list kita (kendala/gangguan/agenda dadakan) diluar kendali kita


Tanya Jawab

1. Virni : Idealnya to do list (TDL) itu berapa banyak dan bedanya TDL dan rutinitas apa?

Jawab

TDL tidak ada yang ideal. Tidak ada standar baku. Idealnya apa, nyamannya seperti apa ditentukan oleh kita sendiri, cari pola sendiri. Misalnya dalam sehari 5 TDL, jika mampu segitu...Do It!

Kita hanya perlu melakukan apa yang sudah direncanakan. Perihal akhirnya tidak sempurna dijal.ankan, TERIMA. Dan ketika menerima, kita pelajari dimana yang perlu dan bisa kita tambahkan. Jika merasa mentok, SIASATI. Setiap kelemahan/kekurangan diri yang perlu kita lakukan adalah menyiasati bukan berarti menyerah tapi menyiasati bagaimana kita bahagia menjalankannya dan tidak terkesan ini sebagai beban.

Bedanya TDL dan rutinitas. TDL bagian dari semua peran yang dijalankan. Rutinitas sebagaian besar kandang domestik (masak, cuci, setrika) dan produktivitas (belajar bersama anak). 

2. Dian : Semisal pekerjaan yg dilakukan melebihi kandang waktu yg telah ditentukan, apa yg hrs dilakukan, apa hrs d tinggalkan ?

Jawab:

Tergantung situasi dan kondisi. Misal waktu yang ada tidak cukup untuk masak maka diputuskan untuk beli atau delegasikan. Berdamailah dengan kondisi diri sendiri dan rumah. Ada hal-hal yang tidak ideal ya harus diterima. Kelapangan diri menerima bahwa diri kita tidak sempurna.

3. Tika : Untuk membuat TDL apakah sebaiknya dibuat setiap aktivitas waktu²nya atau cukup menuliskan apa yg akan dikerjakan saja pd hari itu?

Jawab: 

Kembali ke kenyamanan masing-masing dalam membuat TDLnya. Bisa dengan membagi waktu menjadi 3 kandang waktu. Domestik, Publik (bisnis, komunitas, amanah lingkungan) dan Me Time. Untuk ritme waktunya disesuaikan dengan kebutuhan pada hari itu.

4. Virni : Menyiasati perasaan kecewa dan uring-uringan saat tidak sesuai yang diharapkan?

Jawab

Kita itu sebenarnya berantakan, dan berantakan itu tidak apa-apa karena itu  kehidupan. Yang perlu disiasati adalah dalam setiap waktunya kita punya skala prioritas mana yang perlu kita kerjakan, mana yang bisa diabaikan dan mana yang tidak perlu dilakukan. Mulailah dengan kesadaran apa prioritas saat ini. Susun, buat, LAKUKAN. 


Penutup

Bagi aktivitas kita dalam 4 kuadran. 

  • Penting-Mendesak

  • Penting-Tidak Mendesak

  • Tidak Penting-Mendesak : bisa didelegasikan

  • Tidak Penting-Tidak Mendesak : abaikan


⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Posting Komentar

0 Komentar