Tidying Festival : Paper

Memasuki kategori yang ke 3 saya berpikir tidak akan banyak kertas yang saya singkirkan. Saya termasuk orang yang tidak suka menyimpan katalog, brosur, bon atau apa saya yang tidak perlu saya simpan. Namun apa daya, jauh panggang dari api. Setelah saya mengumpulkan kertas-kertas yang berceceran di beberapa sudut rumah, ini tidak termasuk dokumen aa yang berupa 2 lemari excel 4 susun, 1 kontainer serta 1 kardus digudang, akhirnya terkumpullah beberapa tumpuk kertas. Aa saya tawarkan untuk beberes namun aa menolak dengan alasan waktunya mepet sedangkan beberes dokumennya tidak cukup 1 hari.
Ah cuma segini, gampil ibarat kata mah. Wong buku yang setumpuk aja saya sanggup apalagi kertas doang. Eh ternyata ga segampang itu. Saya lupa kalau kertas harus saya cek selembar demi selembar, satu persatu agar tidak ada dokumen penting yang terbuang.

Saya memulai dengan membereskan surat yang penting-penting seperti ijazah dan sertifikat. Semua berjalan lancar hingga saya menemukan 1 kantong berisi kartu lebaran dari teman-teman mulai tahun 1996 termasuk beberapa surat dari teman laki-laki saya waktu SMP. Sempat terpikir untuk menyimpan kemnbali namun saya menguatkan tekad kalau ini hanya masa lalu, tidak akan saya liat-liat lagi karena tidak memberi rasa spark joy, yang ada baper saja. Saya pun menemukan kartu ucapan pernikahan kami 10 tahun lalu namun untuk ucapan ini sudah ditempel rapi sehingga saya hanya tinggal menjilidnya saja. Untuk kartu ucapan ini memberikan rasa spark joy sehingga saya tanpa berpikir panjang langsung menyimpannya.

Berikutnya saya menyortir soal-soal matematika yang saya miliki. Karena banyaknya soal akhirnya saya memutuskan hanya menyimpan 2 tahun terakhir yaitu tahun 2016 hingga sekarang. Sisanya saya akan bagikan ke murid-murid saya untuk mereka gunakan sebagai latihan. Setelah soal saya beranjak ke kertas file dan notes, ternyata banyak kertas dile dan notes yang hanya saya tulis sedikit bahkan sama sekali belum saya tulis namun menumpuk di lemari. Itu semua saya keluarkan dan saya buang karena minimnya informasi yang bisa diberikan, untuk notes saya akan berikan ke teman saya yang suka mencorat coret. Waktu yang saya habiskan untuk beberes kertas sekitar 6 jam. Nyaris sama dengan waktu yang saya habiskan untuk buku.

Sampah yang saya habiskan banyak 2 tumpuk. Sampai saat ini saya belum memutuskan untuk membuang dengan cara apa, apakah dibakar karena ada beberapa dokumen penting seperti foto kopi ijazah yang rusak, diberikan ke bank sampak, atau diloak ketukang loak. Kalau untuk mencacah saya belum memiliki mesin pemotong kertas.




#vhiroespoenyacerita
#task7
#shokyuuclass
#konmariindonesia
#konmarimethod

Posting Komentar

0 Komentar