Melihat Kedalam Diri Sendiri



Tugas jurnal pekan ini adalah tentang bagaimana kita menilai diri sendiri. Wah, menilai diri sendiri butuh skill yang baik nih. Salah-salah bisa narsis atau malah jadi minderan merasa tidak bisa apa-apa. Namun, melakukan penilaian diri sendiri harus sering dilakukan dibawah bimbingan mentor agar penilaian yang dilakukan objektif dan menjadi terbiasa.

Melihat dari mind map saya, ada 4 hal yang ingin saya kuasai selama belajar dikelas Bunda Cekatan. Yang pertama adalah tentang matematika. Matematika dari keempat bidang merupakan hal yang paling saya kuasai karena saya biasa mengajar matematika dibandingkan mata pelajaran lain. Namun sejauh pengamatan saya belum ada mentor matematika dan saya pun mulai berpikir untuk belajar matematika secara online. Saya menilai diri saya dibidang matematika adalah 7 meningat jam terbang saya yang lumayan di bidang ini namun hanya sampa level SMP dan saya masih harus sering latihan variasi soal mengingat banyaknya ragam model soal matematika.

Yang kedua tetang zero waste, hal ini sya baru sampai nilai 1, nilai paling bawah. Saya belum bisa mengaplikasikan zero waste kecuali kediri saya sendiri. Seperti membawa sedotan stainless dan sendok makan. Saya masih sering lupa membawa tas belanja, makan masih menggunakan wadah plastik apalagi jika saya belanja ke pasar. Plastik disemua belanjaan saya. Minimnya dukungan suami pun membuat saya merasa stuck di bidang ini.

Yang ke 3 food preparation. Di bidang ini saya belum bisa juga namun karena belum ada kebutuhan mendesak ke sana saya pun belajarnya dengan santai.

Yang terakhir tentang MPASI dan tumbang anak. Hal ini yang akan saya kejar mengingat saya berkejaran dengan waktu, semakin saya malas belajar saya akan menghambat tumbuh kembang Zia karena tidak bisa menstimulasi Zia dengan optimal. Di bidang ini saya seperti membawa gelas kosong. Pengalaman pertama menjadi ibu membuat saya bingung harus melakukan apa dan mulai dari mana. Banyaknya komentar-komentar membuat saya galau. Mulai dari waktu MPASI yang bisa mulai dari 3 bulan dan makan pisang. Sekarang MPASI harus dimulai diusia 6 bulan kecuali dokter memerintahkan demikian serta menu harus 4 bintang seperti anjuran WHO. Banyaknya resep-resep bertebaran namun saya merasa tidak friendly untuk saya yang tidak bisa memasak serta bahan-bahan yang digunakan kualitas premium sehingga membuat anggaran makan Zia bisa membengkak. Selain itu Zia menurut buku yang saya baca ada  beberapa hal yang belum dicapai seperti usia 6 bulan belum bisa tengkurap. Hal ini membuat saya tambah galau apa yang harus saya lakukan sedangkan bidan tempat Zia biasa imunisasi orangnya cenderung santai. Saya menjadi seperti punya kebiasaan membandingkan perkembangan Zia dengan anak lain yang seharusnya tidak boleh saya lakukan karena kan membuat saya lebih frustasi karena merasa gagal menjadi ibu apalagi saya kuliah dibidang PAUD. Padahal saya ketika kuliah belajar karena nilai bukan karena butuh. Apalagi ilmu pengetahuan semakin maju saat ini.

Hal ini yang membuat hati saya seakan menemukan penolong ketika sedang mencari mentor. Mba Yessy, ibu dengan 2 orang anak yang berdomisili di Medan membuat hati saya terpaut. Ketika membaca keyword tumbung kembang saya seakan-akan menemukan oase dipadang pasir. Apalagi pas saya membaca profilnya mba Yessy pun bisa membantu saya dibidang MPASI. Fix saya tidak akan berpindah kelain hati. Saya sudah menemukan orang yang tepat. Ketika sesi perkenalan via telpon pun dimulai saya mendapati mentor saya memiliki pengetahuan yang luas dan berbicara dengan lemah lembut, ditambah mba Yessy memiliki pendampin seorang dokter, saya merasa akan mendapat banyak jawaban dari mentor saya yang mukanya masih imut padahal sudah memiliki 2 jagoan ini. Selain itu putra ke2 mba Yessy pun berusia sepantaran dengan Zia sehingga saya akan bisa mencontek hal-hal apa saja yang sudah mba Yessy lakukan kepadanya putranya. Sehingga ilmu yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman sehari-hari bukan terori belaka. Semoga program mentorship ini berjalan dengan lancar dan saya tidak mengecewakan mentor saya. Aamiin.

#vhiroespoenyacerita
#jangalupabahagia
#jurnalminggu2
#kelaskupukupu
#buncekbatch1
#institutibuprofesional

Posting Komentar

0 Komentar